Program
Pendidikan
Formal
|
Program
Pendidikan
Nonformal
|
A.
Tujuan
|
|
1. Jangka panjang dan umum
Bertujuan
membekali peserta didik dengan kemampuan umum untuk kehidupan-kehidupan masa
depan.
2. Orientasi pada pemilihan ijazah
Hasil belajar
akhir ditandai dengan pengesahan kemampuan melalui ijazah. Ijazah diperlukan
untuk memenuhi pekerjaan, kedudukan, dan atau melanjutkan studi ke jenjang
lebih tinggi. Ganjaran atas keberhasilan terutama diperoleh pada akhir
program.
|
1. Jangka pendek dan khusus
Bertujuan
memenuhi kebutuhan tertentu yang fungsional
dalam kehidupan masa kini dan masa depan.
2. Kurang menekankan pentingnya ijazah
Hasil belajar,
berijazah atau tidak , dapat diterapkan langsung dalam kehidupan di
lingkungan pekerjaan atau di masyarakat. Ganjaran yang diperoleh selama
proses dan akhir program berwujud hasil, produk, pendapatan, keterampilan.
|
B.
Waktu
|
|
1. Relatif lama
Jarang selesai
dalam waktu kurang dari setahun.
2. Berorientasi ke masa depan
Menyiapkan
untuk masa depan kehidupan peserta didik.
3. Menggunakan waktu penuh dan terus
menerus
Penggunaan
waktu yang terus menerus maka akan kecil kemungkinan bagi peserta didik untuk
melakukan kegiatan yang paralel atau pekerjaan rutin.
|
1. Relatif singkat
Jarang lebih
dari satu thun, pada umumnya kurang dari setahun.
2. Menekankan masa sekarang
Memusatkan
layanan untuk memenuhi kebutuhan terasa peserta didik dalam meningkatkan
kemampuan sosial ekonominya yang berguna bagi masa depan kehidupannya
meningkatkan kemampuan sosial-ekonomi.
3. Menggunakan waktu tidak terus
menerus
Waktu
ditetapkan dengan berbagai cara sesuai dengan kesempatan peserta didik serta
memungkinkan untuk melakakukan kegiatan belajar sambil bekerja atau berusaha.
|
C.
Isi
Program
|
|
1. Kurikulum disusun secara terpusat dan seragam berdasarkan
kepentingan
Lembaga di
tingkat nasional menyusun kurikulum berupa paket dan dikenakan kepada semua
peserta didik sesuai dengan jenis dan jenjang.
2. Bersifat akademis
Kurikulum lebih
memberi bobot pada ranah kognisi dan teoritis, sedangkan ranah afeksi dan
psikomotorik kurang mendapat perhatian utama.
3. Seleksi penerimaan peserta didik
dilakukan dengan persyaratan ketat
Persyaratan masuk,
terutama untuk jenjang lebih tinggi, dilakukan melalui seleksi yang ketat
(ujian) guna mengetahui kemampuan yang diperlukan.
|
1. Kurikulum berpusat pada
kepentingan-kepentingan peserta didik
Kurikulum bermacam
ragam sesuai dengan perbedaan kebutuhan belajar peserta didik dan potensi
daerahnya pendididkan.
2. Mengutamakan aplikasi
Kurikulum lebih
menekankan pada pemilikan keterampilan fungsional yang bermanfaat bagi
kehidupan peserta didik dan lingkungannya.
3. Persyaratan masuk ditetapkan bersama
peserta didik
Program diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan belajar dan potensi peserta didik maka kualisifikasi
pendidikan sekolah sering tidak menjadi persyaratan utama.
|
D.
Proses
Pembelajaran
|
|
1. Dipusatkan di lingkungan sekolah
Kegiatan belajar
dilakukan di lingkngan sekolah , yang serig dianggap sebagai satu-satunya
intitusi pendidikan.
2. Terlepas dari lingkungan kehidupan
peserta didik di masyarakat
Pada waktu
beajar disekolah, peserta didik dipisahkan dari kehidupan keluarga dan
masyarakatnya. Program kegiatan belajar terpisah dari kondisi sosial-ekonomi
masyarakatnya.
3. Sruktur program yang ketat
Program pembeljaran
disusun secara ketat. Waktu, kegiatan dan usia peserta didik ditetapkan secara seragam.
4. Berpusat pada pendidik
Kegiatan pembelajaran
dikendalikan oleh pendidik (guru) yang diberi wewenang pada jenjang
pendidikan tertentu. Kegiatan mengajar lebih dominan dibandingkan dengan
kegitaan belajar.
5. Pengerahan daya dukung secara
maksimal
Menggunakan tenaga
dan sarana yang relatif mahal. Sumber-sumber pndukung pada umumnya
didatangkan dari luar peserta didik.
|
1. Dipusatkan di lingkungan masyarakat
dan lembaga
Kegiatan
belajar dapat dilakukan diberbagai lingkungan (komunitas, tempat bekerja)
atau satuan pendidikan nonformal (sanggar, kegiatan belaar, pusat latihan,
dlsb).
2. Berkaitan dengan
kehidupan peserta didik di masyarakat
Pada
waktu mengikuti program pendidikan, peserta didik berkomunikasi dengan dunia kehidupan
atau pekerjaannya. Lingkungan dihubungkan secara fungsional dengan kegiatan
belajar.
3. Sruktur program yang luwes
Jenis
dan urutan program kegiatan belajar bervariasi. Pengembangan program dapat
dilakukan sewaktu program sedang berjalan.
4. Berpusat pada peserta didik
Kegiatan
pembelajaran dapat menggunakan sumber belajar dari berbagai keahlian dan
narasumber. Lebih menekankan kegiatan membelajarkan dibanding mengajar.
5. Penghematan sumber-sumber yang
tersedia
Memanfaatkan tenaga
dan sarana yang terdapat di masyarakat dan lingkungan kerja dalam rangka
efesiensi.
|
E.
Pengendalian
|
|
1. Dilakukan oleh pengelola ditingkat
yang lebih tinggi
Pengawasan dan
keberhasilan program dikendalikan oleh pihak dari tingkat yang lebih tinggi
dan diterapkan secara seragam.
2. Pendekatan berdasarkan kekuasaan
Hubungan
fungsional antara pendidik dengan peserta didik menggunakan pendekatan
kekuasaan, perbedaan didasarkan atas peranan dan kedudukan.
|
1.
Dilakukan
oleh pelaksana program dan peserta didik
Pengendalian
tidak terpusat. Koordinasi dilakukan antar lembaga-lembaga terkait. Otonomi pada
tingkat program dan daerah dengan menekankan inisiatif dan partisipasi
masyarakat.
2.
Pendekatan
demokratis
Hubungan
antara pendidik dengan peserta didik bercorak hubungan sejajar atas dasar
kefungsian. Pembinaan program dilakukan secara demokratik.
|
Prof. H. D.
Sudjana S., S.Pd., M.Ed., PhD.(2010). Pendidikan
Nonformal. Bandung: Falah.
nice blog, ditunggu kunbalnya..
BalasHapusbagus sekali rangkumannya kakk
BalasHapus